Sunday, September 5, 2021

Definisi

Judul merupakan kumpulan dari kata-kata baku yang dibuat dengan sangat singkat dan jelas dalam menyatakan sebuah tema tulisan yang telah ditulis. Judul juga yang menjadi point utama untuk menarik perhatian pembaca agar mau membaca tulisan tersebut. Sehingga, judul dapat dikatakan sebagai branding dalam suatu karya tulis ilmiah yang harus diperhatikan tata cara penulisannya.

Tips Menulis Judul

1. Judul dapat ditulis dengan menggunakan huruf kapital secara keseluruhan atau huruf kapital pada huruf pertama disetiap kata terkecuali kata sambung.

2. Judul bukanlah sebuah kalimat, sehingga tidak diakhiri dengan tanda titik di akhir kata.

3. Judul ditulis sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, tidak ada pemborosan kata, jelas, dan tidak terlalu panjang (maksimal 15-20 kata).

4. Judul harus sesuai dengan tema/topik penelitian

5. Judul harus memuat metode, variabel, dan tujuan/harapan penelitian.

Unsur Menulis Judul

A. Judul KTI untuk Kompetisi 

Menulis judul karya tulis ilmiah untuk kompetisi yang menghasilkan sebuah produk/prototipe/model harus memenuhi unsur-sunsur seperti, Nama, Keterangan Nama, Tujuan/Harapan. Contoh : 

a. Inovasi Floating Breakwater (Flo-B) sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem Bandul Horizontal untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik dan Pelindungan Pantai 

b. Inovasi Propeller of Energy (Prof. Egy) sebagai Sumber Energi Alternatif Ramah Lingkungan untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik dan Pengawetan Ikan pada Freezer Kapal Ikan

c. PETROL : Penerapan Kontrol PID (Proportional Integral Derivative) untuk Mengatur Tingkat Kejernihan Air sebagai Solusi Krisis Air Bersih di Masyarakat Kelurahan Keputih, Surabaya

Pada ketiga contoh di atas dapat dikategorikan berdasarkan unsur-unsur judul yaitu;

Nama : a) Floating Breakwater (Flo-B) ; b) Propeller of Energy (Prof. Egy); c) PETROL : Penerapan Kontrol

Keterangan Nama : a) Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem Bandul Horizontal; b) Sumber Energi Alternatif Ramah Lingkungan; c) PID (Proportional Integral Derivative).

Tujuan/Harapan : a) Memenuhi Kebutuhan Listrik dan Pelindungan Pantai; b) Memenuhi Kebutuhan Listrik dan Pengawetan Ikan pada Freezer Kapal Ikan; c) Mengatur Tingkat Kejernihan Air sebagai Solusi Krisis Air Bersih di Masyarakat Kelurahan Keputih, Surabaya

B. Judul untuk Penelitian (Skripsi/Tesis/Disertasi)

Dalam menulis judul penelitian diharuskan sesuai dengan tem/topik penelitian yang lebih spesifik, mengandung metode penelitian yang digunakan, dan terdapat variabel-variabel inti yang menjadi target penelitian. Ada dua sifat khusus dalam penulisan judul berdasarkan variabelnya yaitu, korelasional dan tidak korelasional. 

1. Korelasional

Menulis judul yang bersifat korelasional yaitu, ada hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya yang saling mempengerahui (interaktif) atau yang tidak saling mempengauhi (integratif).

a. Interaktif

1) Pengaruh X terhadap Y

2) Efek X terhadap Y

3) Respon X terhadap Y

4) Dampak X terhadap Y

b. Integrtif

1) Peranan X dalam Y

2) Partisipasi X dan Y

3) Integrasi X dalam Y

4) Fungsi X dalam Y

5) Hubungan X dengan Y

2. Tidak Korelasional

Menulis judul yang bersifat korelasional yaitu, tidak ada hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya

1) Analisis X dalam upaya Y di Z

2) Studi X dalam rangka Y

3) Dinamika X dalam rangka Y

4) Perbandingan antara X dengan Y

Contoh Judul Penelitian (Interaktif, Integratif, dan Non-Korelatif)

1. Interaktif: 

Studi Eksperimen Pengaruh Kecepatan Arus Laut terhadap Kinerja Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut di Selat Sunda

2. Integratif

Studi Numerik Hubungan Torsi dan Kecepatan Putar Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut Tipe Vertikal Sudu Lurus.

3. Tidak Korelasional

Studi Lapangan Perbandingan Kinerja Turbin Vertikal dengan Horizontal untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut di Selat Sunda






Wednesday, August 25, 2021


Indonesia sebagai negara poros maritim dunia mempunyai potensi energi laut yang besar, salah satunya berasal dari arus laut. Namun, potensi energi arus laut belum dimanfaatkan secara optimal untuk memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia. Arus laut di Indonesia memang tergolong berkecepatan rendah dibandingkan kebanyakan negara lainnya, namun hal itu tidak menutup kemungkinan untuk bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi masa depan. Hal itulah yang mendorong Mahasiswa ITERA merancang bangun Teknologi Deflektor untuk Meningkatkan Kinerja Turbin Arus Laut pada Kecepatan Rendah. Gagasan tersebut berhasil disupport oleh DIKTI melalui Pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) 2021.

Melalui PKM-KC, Mahasiswa ITERA dibimbing oleh Bapak Madi, S.T., M.T. dari Program Studi Teknik Sistem Energi, ITERA. Adapun mahasiswa yang mendorong gagasan tersebut adalah, Risfihan Rafi, Hasbiyalloh, dan Arif Ronaldo, yang merupakan Mahasiswa Teknik Sistem Energi ITERA, serta M. Mukti Asyidiqi mahasiswa Teknik Elektro ITERA. Melalui bimbingannya dengan Bapak Madi, keempat mahasiswa tersebut membranding program dengan judul, “Rancang Bangun Prototipe WFD (Water Flow Deflector) untuk Meningkatkan Performa Turbin Arus Laut Tipe Vertikal pada Kecepatan Arus Rendah”.

“Deflektor ini akan sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan listrik masa depan energi di Indonesia. Saya yakin alat yang sederhana itu menjadi luar biasa kedepannya, dan saya bangga kepada mahasiswa bimbingan saya yang menjadi contoh untuk generasi pemuda agar terus berkarya untuk Indonesia,” Bapak Madi, S.T., M.T., Dosen Pembimbing WFD.

Deflektor yang didesain dan dirancang oleh Mahasiswa ITERA merupakan tipe enam sekat single plate yang mengelilingi rotor turbin. Arus laut dengan kecepatan rendah akan melewati antar sekat deflektor untuk meningkatkan kecepatan arus laut disekitar turbin, sehingga dapat meningkatkan kinerja turbin menjadi lebih baik. Selain itu, Mahasiswa ITERA juga membuat model aliran arus dalam suatu aquarium yang dibangkitkan oleh pompa dan menghasilkan kecepatan arus sebesar 0,29 m/s. Model deflektor telah diuji pada Minggu, 22 Agustus 2021, hasil pengujian menunjukkan bahwa kecepatan putar turbin meningkat tiga kali lebih cepat, awalnya turbin berputar dengan kecepatan 17,52 rpm, dan setelah ditambahkan deflektor putaran turbin meningkat menjadi 54 rpm. Perancangan dan pengujian model Water Flow Deflektor (WFD) dilakukan di kosan mahasiswa dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat selama masa pandemi Covid-19. 

“Model Water Flow Deflektor (WFD) diharapkan bisa menjawab tantangan dalam penerapan teknologi pembangkit listrik tenaga arus laut untuk kebutuhan listrik masa depan Indonesia. Sehingga, dengan karya anak muda saat ini maka Indonesia akan siap menghadapi isu SDGs dalam memanfaatkan potensi lautan sebagai sumber energi listrik,” Risfihan Rafi, Ketua Tim WFD, Mahasiswa Teknik Sistem Energi ITERA. 

 


Tuesday, August 17, 2021

Karya: Madi Ar-Ranim
Lampung, 17 Agustus 2021

Bangsaku, kau adalah gelora dalam atma
Kujunjung cita dan cinta setinggi nastabala
Semangatku bagaikan alammu yang anindita
Segara, Ancala, Huma menyatu dalam aksa

Merah dan Putih melebur menjadi satu
Bagaikan pemberani melembutkan dahayu
Namamu, bagaikan baswara dalam sukmaku
Hari ini adalah kemenanagan tanah airku

Indonesia, bersamamu kita junjung berdikari
Melawan batas penjajahan yang menyakiti
Mari kita bangun bersama-sama negeri ini
Agar jaya dengan prestasi dan kontribusi

Merdeka, wahai bangsaku, Indonesia
Mari buktikan bersama bahwa kita bisa
Menaklukkan dunia di atas segala bangsa
Demi ibu pertiwi yang selalu kucinta





Saturday, August 7, 2021



ITERA NEWS. Pulau Rimau merupakan salah satu daerah yang perlu diperhatikan karena masih minimnya kesediaan air tawar. Menimbang lokasinya yang sangat dekat dengan lautan membuat sumber air di sana terasa sangat asin dan tidak bersih. Masyarakat setempat terkadang mendapatkan air tawar dari hasil tampungan air hujan yang digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Hal itulah yang mendorong Mahasiswa ITERA menciptakan Teknologi Panel Surya untuk Destilasi Air Laut menjadi Air Tawar di Pulau Rimau. Gagasan tersebut berhasil disupport oleh DIKTI melalui Pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) 2021.

Melalui PKM-PM, Mahasiswa ITERA dibimbing oleh Bapak Madi, S.T., M.T. dari Program Studi Teknik Sistem Energi, ITERA. Adapun mahasiswa yang mendorong gagasan tersebut adalah, Ahmad Rafi Apriliawan, Siti Muslimah, Andini Juliana, yang merupakan Mahasiswa Teknik Sistem Energi ITERA, serta M. Fait Ali mahasiswa Teknik Material ITERA. Melalui bimbingannya dengan Bapak Madi, keempat mahasiswa tersebut bukan sekadar melakukan penerapan namun juga edukasi terkait pengenalan panel surya sebagai teknologi energi baru dan terbarukan. Sehingga, program yang digagasnya dinamakan PEDUKSI (Penerapan dan Edukasi).

“Panel Surya ini akan sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Pulau Rimau, dan lebih bermanfaat lagi dengan adanya pencerdesan melalui edukasi kepada masyarakat setempat. Saya yakin alat yang sederhana itu menjadi luar biasa kedepannya, dan saya bangga kepada mahasiswa bimbingan saya yang menjadi contoh untuk generasi pemuda agar terus berkarya,” Bapak Madi, S.T., M.T., Dosen Pembimbing PEDUKSI.

Panel Surya yang diterapkan merupakan tipe monocrystalline berkapasitas 240 wp. Air laut yang didapat dari pulau rimau ditampung kedalam bak penampungan, kemudian dilakukan proses pengupan dengan bantuan water heater. Panel Surya bekerja sebagai sumber listrik water heater dengan bantuan inverter, yang kemudian akan menguapkan air laut menjadi air tawar untuk masyarakat Pulau Rimau. Alat tersebut telah berhasil diterapkan di Pulau Rimau pada Sabtu, 07 Agustus 2021.

“Alhamdulillah, pemakaiannya sangat praktis, bermanfaat, dan mudah untuk digunakan. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada PKM-PM ITERA yang telah menerapkan Panel Surya untuk mengatasi krisis air bersih di Pulau Rimau,” Ujar Bapak Suhendra, Kepala Dusun Pulau Rimau. 


Madi’s quotes


"Berkaryalah Selama Anda Masih Diberikan Nikmatnya Hidup Dan Menulislah Selama Anda Masih Diberikan Indahnya Kehidupan"— Madi Ar-Ranim

Visitors

Visitor Country

Flag Counter